Langgur, MalukuPost.com – Agenda Reses ke-III yang dilakukan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tenggara (Malra) menjadi wadah untuk menjaring aspirasi warga.
Salah satunya yakni Anggota DPRD atas nama Willibrordus Lefteuw, S.H., yang melaksanakan reses di Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) dan Akademi Keperawatan (Akper), Selasa (19/10/2021).
Dalam reses tersebut, sejumlah keluhan maupun advis dari para mahasiswa menjadi perhatian politi partai Gerindra ini.
Keluhan yang disampaikan untuk menjadi perhatian Pemda dan DPRD Malra sebagai penyelenggara pemerintahan diantaranya bantuan penyediaan fasilitas pendukung pendidikan bagi mahasiswa-mahasiswi.
“Di Polikant tadi mereka meminta pemerintah memberikan bantuan hibah kendaraan (Bus) operasional untuk antar-jemput mahasiswa yang saat ini menjalankan studi karena mereka kesulitan soal transportasi. Kemudian soal fasilitas kampus seperti buku dan sarana ibadah (Gereja Mini dan Musholah),” ungkapnya.
Lefteuw menambahkan, sementara untuk Akper, diharapkan adanya perhatian dari Pemda setempat terhadap beberapa fasilitas dalam mendukung kegiatan pendidikan di kampus setempat.
“Mereka (mahasiswa Akper) meminta perhatian pemerintah daerah dalam hal fasilitas pendidikan yakni asrama mahasiswa, ruang belajar, penyediaan tempat sampah dan sarana kebersihan lainnya, dan fasilitas olah raga seperti bola voly dan penyediaan lampu penerangan jalan disekitar kampus (khususnya ruas jalan di belakang RSUD Karel Sadsuitubun Langgur),” tandasnya.
Terkait lampu jalan, Lefteuw mengakui, ruas jalan di sekitar kampus memang sangat gelap saat malam hari.
“Ruas jalan di sekitar situ memang sangat gelap kalau malam hari, dan juga berpotensi terjadi tindakan kriminal. Sehingga mereka sangat membutuhkan lampu penerangan jalan,” katanya.
Untuk itu, selaku anggota DPRD, dirinya menyatakan semua aspirasi yang disampaikan warga dalam hal ini dunia pendidikan (sekolah maupun kampus) dalam reses tersebut harus diteruskan ke pemerintah daerah agar dapat ditindaklanjutinya.
“Memang banyak aspirasi yang disampaikan, namun paling tidak ada beberapa hal yang dapat dijawab oleh pemda maupun DPRD. Bagi saya yang prioritas di Akper adalah perhatian akan penyediaan asrama karena mengingat ada mahasiswa yang datang dari luar Malra, ada pula mahasiswa yang datang dari wilayah Kei Besar dan tinggal di rumah-rumah kos maupun di rumah orang. Jadi, asrama di Akper ini harus difungsikan lagi, karena selama ini tidak diaktifkan karena terkendala ketersediaan air bersih, termasuk perlu juga dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap bangunannya berupa plafon-plafon yang sudah rusak,” tegasnya.
Lefteuw yang juga Ketua Fraksi Gerindra sekaligus Anggota Badan Anggaran (Badan Anggaran) dan Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Malra tersebut menyebutkan, prioritas lainnya (di Akper) yakni ketersediaan penerangan jalan (lampu jalan), karena menyangkut keamanan dan kenyamanan mahasiswa dalam melaksanakan aktifitas di dalam maupun di luar kampus.
“Semua aspirasi yang saya temukan dalam reses ini pasti akan disampaikan kepada pemda Malra, provinsi maupun pusat. Aspirasi-aspirasi tersebut akan diklasifikasi mana yang menjadi kewenangan kabupaten, provinsi maupun pusat, sehingga program yang disampaikan juga tepat sasaran,” pungkasnya.
Selanjutnya, Lefteuw akan melakukan reses di ohoi Kelanit, Ngabub dan Ngayub. Untuk dua ohoi terakhir ini terkait perjuangan mereka (warga kedua ohoi) dalam mengusulkan jalan (jalan masuk ke kampung) dimana sampai saat ini belum tersentuh oleh Pemda dan juga kondisi jalan yang rusak.