Ambon, Malukupost.com – Ketua komisi C DPRD Maluku, Anos Jermias menyatakan, sejauh ini belum ada laporan resmi terkait indikasi penimbunan beras hingga sempat menyebabkan kelangkaan bahan pokok masyarakat tersebut di sana.
“Belum ada laporan apakah ada indikasi penimbunan dan sebagainya, tetapi yang jelas dari koordinasi DPRD, Pemprov dan Bulog bersama Disperindag Maluku telah menyuplai 70 ton beras ke sana sebagai langkah awal,” kata Anos, di Ambon, Kamis (15/3).
Selain itu, Disperindag kabupaten MTB bersama dinas terkait juga sudah melakukan pendataan di lapangan, baik terhadap persediaan beras yang ada di tingkat distributor dan pengecer sampai persoalan kebutuhan beras oleh warga setiap bulannya.
Menurut dia, kelangkaan beras yang terjadi di wilayah MTB ini diluar perkiraan dan kemungkinan baru pernah terjadi mengingat pasokannya langsung dari Surabaya (Jatim).
“Sekarang ini pihak Bulog sedang membangun gudang penampungan beras di Saumlaki, sehingga diharapkan untuk waktu-waktu mendatang tidak lagi terjadi masalah kelangakaan,” katanya.
Warga MTB awal pekan ini sempat dibuat resah dengan kasus kelangkaan beras sehingga Bulog Maluku menyuplai 70 ton beras menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut.
Sebenarnya yang dibutuhkan adalah 170 ton beras untuk memenuhi kebutuhan warga di sana, namun sebagai langkah awal Bulog telah menyediakan 70 ton beras medium.
Kemudian masih dicari tambahan 100 ton beras premium untuk segera disuplai ke Saumlaki.
“Perlu diketahui bahwa selama ini seluruh kebutuhan pokok yang beredar di MTB langsung dipasok dari Surabaya (Jatim) dan bukannya dari Kota Ambon,” tandas Anos. (MP-2)