Ketergantungan BBM dan Listrik Masih Tinggi di Maluku

Ambon, Malukupost.com – Ketergantungan masyarakat Maluku dalam memakai Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik masih tinggi. Solusi pemerintah dari kalangan eksekutif dan legislatif pun paling dibutuhkan agar ketergantungan ini bisa diatasi
sesegera mungkin. 
Atas dasar itu, Ketua Komisi II DPRD Maluku, Saudah Tuankotta Tethool mengatakan, kebutuhan sekunder masyarakat akan ketersediaan BBM dan pasokan aliran listrik ini kini jadi prioritas pihaknya.
“Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat secara terpaksa harus menggunakan Pertamax dan Pertalite untuk beraktifitas atau kebutuhan lainnya. Padahal, Premium merupakan subsidi dari pemerintah,” katanya kepada wartawan di Ambon, Rabu (20/11).
Sementara mengenai ketergantungan masyarakat akan pasokan listrik, salah satunya dapat dijumpai di Desa Ohoi, Kabupaten Maluku Tenggara. Masyarakat di kawasan ini, hanya bisa menggunakan listrik selama 6 jam dalam sehari. Sementara masyarakat yang bermukim di kawasan perkotaan, mendapatkan durasi waktu selama 12 jam sehari. 
“Namun, ada sejumlah daerah yang sama sekali belum mendapatkan akses listrik, yakni di desa Kei Besar,” ujar Tethool. (MP-9)

Pos terkait