Ambon, Malukupost.com – Anggota DPRD Maluku F. Alimudin Kolatlena bersama Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, membahas pengembangan pulau kecil dan terluar serta keterbatasan Sumber Daya Perikanan dan Transportasi yang ada di Maluku. Pembahasan berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Senat Fakultas Teknik Unpatti, Rabu, (18/09/) kemarin.
Dalam pertemuan itu, pimpinan Fakultas Teknik dan para staf menyetujui Kecamatan Teor Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sebagai salah satu wilayah yang direncanakan untuk pengembangan pulau kecil dan terluar. Dalam waktu dekat, tim akan menyambangi Teor.
Dalam pertemuan itu, Dekan Fakultas Teknik Unpatti W. R. Hetharia mengatakan, komitmen kerja sama sangatlah penting. Tim Fakultas Teknik pun dihimbau sesegera melakukan survey lebih awal. Mengingat, program tahunan Sustainable Island Development Initiatives (SIDI) yang digagas pihaknya, menjadikan pulau-pulau terluar di Maluku sebagai alasan dibentuknya SIDI.
“Kegiatan ini, pertama kali dilakukan di Kecamatan Teor Kabupaten SBT. Kawasan ini dipilih untuk pengembangan pulau kecil dan terluar yang ada di Maluku,” katanya kepada wartawan di Ambon, Kamis (19/9).
Setelah beberapa tahun meneliti dan mendampingi pengembangan pulau-pulau kecil itu, lanjut Hetharia, pihaknya menyadari bila andil dari masyarakat setempat sangatlah besar untuk keberhasilan pengembangan ini.
“Selain beberapa pulau yang dilakukan penelitian, sejak beberapa tahun terakhir tim juga dipercaya untuk mengadposi satu pulau lagi, yakni Pulau Teor Kabupaten SBT untuk dikembangkan potensi sumber daya alam dan masyarakatnya,” lankutnya.
Menurut Hetharia, meskipun dalam tahapan pelaksanaan pengembangan ditemui sejumlah kendala, pihaknya tetap optimis dan perlahan memperbaharui program agar pengembangan berjalan lebih optimal.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Maluku Dapil SBT, F. Alimudin Kolatlena merasa, terobosan pengembangan tersebut menjadi kesempatan di awal masa baktinya sebagai anggota dewan.
“Saya merinding ketika duduk berdiskusi soal pulau yang ada di Kabupaten SBT dan salah satunya adalah di pulau Teor. Pengembangan ini, harusnya direspon baik Pemprov Maluku dan Pemkab SBT,” tutur Kolatlena.
Menurut dia, seluruh pulau-pulau kecil dan terluar di Maluku harus dikembangkan secara merata, mulai dari transportasi darat/laut, sektor wisata bahari, teknologi maritim, energi, lingkungan dan lainnya agar kepemilikan fasilitas infrastruktur daerah sejajar dengan pengadaan pulau lain di Indonesia. Hasil dari pengembangan ini, akan berdampak terhadap rutinitas masyarakat setempat.
“Warga dipastikan tak akan mendapat kesulitan saat hendak melakukan aktifitas,” ujar Kolatlena.
Dikatakan, pemilihan SBT sebagai fokus survey, akan berdampak terhadap kemaslahatan warag setempat. Kebutuhan masyarakat disana dinilai memiliki kaitan dengan tujuan survey. Terlebih, akan membantu Pemda SBT dan Desa setempat dalam dalam membangun daerah kewenangan meraka.
“Kami akan berkordinasi dengan Pemerintah SBT dan Pemerintah Desa. Intinya sebagai masyarakat maluku dari pulau, kita akan bersinergi dengan semua pihak,” kata Kolatlena.
Untuk diketahui, pembahasan ini, dihadiri Dekan Fakultas Teknik Unpatti Ir. W. R. Hetharia, WDI Fakultas Teknik Unpatti Rilsara Lifre, WDI Bidang Kerjasama Fakultas Teknik Johan M Tupan, Kepala Laboraturium Teknik Listrik Fakultas Teknik Antoni Simanjutak, Sekertaris Jurusan TI Fakultas Teknik B. Camerling dan Dosen Transportasi Laut Edwin Matatula. (MP-9).