Ambon, Malukupost.com – Jembatan Wae Lalan di Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah kondisinya masih sangat mengkhawatirkan jika terjadi musim hujan. Pada saat musim penghujan datang, jembatan yang membentang diatas Sungai Wae Lalan tersebut masih sangat rawan ambruk jika terjadinya terjangan arus sungai yang deras yang disebabkan oleh banjir.
Anggota Komisi C DPRD Provinsi Maluku Habiba Pelu menyatakan, pihaknya akan memanggil Dinas PU Provinsi, terkait perkembangan kondisi terakhir jembatan tersebut. Mengingat, luasnya Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melebihi ukuran panjang jembatan menjadi faktor jika jembatan itu belum sepenuhnya dikatakan aman untuk dilalui, meskipun susunan penahan air (Bronjong) dipertebal sekalipun.
“Kita akan minta penjelasan mereka dulu. Dan meminta pembangunan jembatan tersebut dipercepat, karena jembatan ini kan akses transportasi masyarakat,” ujarnya di Ambon, Selasa (3/1).
Dijelaskan Pellu, Jembatan Wae Lalan saat ini memang menjadi akses jalan penghubung utama bagi warga Desa Negeri Lima dengan jumlah penduduk mencapai 6 hingga 7 ribu jiwa, dan juga bagi warga di desa sekitar. Meskipun begitu, penahan air (Bronjong) bagian timur jembatan pada Juli 2017 pernah ambruk akibat kikisan air.
“Intensitas curah hujan yang sangat lebat saat itu, mengakibatkan terjadinya laju arus air cukup deras yang bercampur material pasir dan juga batu yang cukup besar. Bronjong jembatan pernah ambruk terkikis, akibat terjangan batu dan arus deras saat terjadi hujan lebat,” ungkapnya.
Pelu menambahkan, jembatan itu merupakan sarana penting bagi warga untuk akses transportasi. Dengan luasnya Daerah Aliran Sungai (DAS) di sungai Wae Ela saat ini, pasca jebolnya Natural DAM Wae Ela 2013 silam, tentu akan menyulitkan arus transportasi warga ketika jembatan itu benar-benar ambruk.
“Untuk itu, kita akan panggil dinas terkait agar permasalahan ini segera diselesaikan, sebelum musim hujan terjadi,” pungkasnya. (MP-9)