DPRD Maluku Ingatkan BMKG Gencar Informasikan Peringatan Dini

Ambon, Malukupost.com - Komisi C DPRD Maluku mengingatkan pihak BMKG untuk selalu gencar dalam memberikan informasi peringatan dini tentang perkembangan cuaca kepada masyarakat, khususnya para nelayan pesisir maupun pengusaha armada pelayaran.  "Mereka sudah melakukan upaya-upaya peringatan dini kepada masyarakat yang rutin tapi kadang jalan dan kadang tidak, jadi BMKG perlu mengevaluasi program peringatan dini," kata anggota Komisi C DPRD Maluku, Ridwan Elys di Ambon, Rabu (6/9).

Ambon, Malukupost.com – Komisi C DPRD Maluku mengingatkan pihak BMKG untuk selalu gencar dalam memberikan informasi peringatan dini tentang perkembangan cuaca kepada masyarakat, khususnya para nelayan pesisir maupun pengusaha armada pelayaran.

“Mereka sudah melakukan upaya-upaya peringatan dini kepada masyarakat yang rutin tapi kadang jalan dan kadang tidak, jadi BMKG perlu mengevaluasi program peringatan dini,” kata anggota Komisi C DPRD Maluku, Ridwan Elys di Ambon, Rabu (6/9).

Peringatan dini tentang perkembangan cuaca terkini bukan saja dilakukan melalui media cetak atau elektronik seperti radio dan televisi, tetapi sarana lainnya juga bisa dimaksimalkan seperti media sosial.

Menurut dia, langkah ini cukup efektif karena rata-rata masyarakat sudah memiliki telepon genggam sehingga sangat mudah bagi mereka mengakses laporan perkembangan cuaca terbaru setiap saat.

Karena setiap saat orang tidak sempat membaca koran atau mendengar berita radio dan televisi untuk mengetahui perkembangan cuaca.

“Apalagi saat ini wilayah Maluku masih dilanda musim hujan berkepanjangan dan dampaknya, ikan segar di pasaran nyaris menghilang karena nelayan tidak berani melaut,” ujarnya.

Kemudian bagi pengusaha armada pelayaran maupun kapal penangkap ikan untuk selalu memperhatikan laporan perkembangan cuaca serta memperhatikan kondisi kapalnya.

Ridwan mencontohkan kapal nelayan KM Yora 03 yang terdampar dari perairan Pulau Seram Bagian Barat (Maluku) sampai di perairan Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara dan menghilang selama sembilan hari.

“KM Yora 03 yang mengangkut 14 awak kapal ini memang dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian as sehingga baling-baling tidak berfungsi, namun kondisi gelombang dan arus laut menghanyutkannya sampai di wilayah perairan Maluku Utara,” katanya. (MP-4)

Pos terkait