Total 51 Orang Di DPRD Maluku Terkonfirmasi Covid-19

Sekretaris DPRD Maluku, Bodewin Wattimena
Sekretaris DPRD Maluku, Bodewin Wattimena

AMBON, Malukupost.com – Dari 39 orang, kini terkonfirmasi Covid-19 dilingkup Sekretariat DPRD Provibsi Maluku bertambah menjadi 51 orang.

Hal ini dikarenakan penambahan 12 orang, dari swab tahap III, berdasarkan hasil PCR Balai POM Ambon.

Bacaan Lainnya

“Total 51 orang, Tahap I 4 orang, tahap II 35, tahap III 12 orang,”ujar Sekretaris DPRD Maluku, Bodewin Wattimena kepada awak media di baileo rakyat, karang panjang, Ambon, selasa (06/10).

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya sudah mengambil langkah strelisasi dengan penyemprotan disinfektan, dan memperketat protokol kesehatan dalam kunjungan tamu.

“Semua orang yang berkunjung kita batasi, tempat pertemuan juga diatur secara tersendiri. Tidak bisa lagi mereka semua masuk di ruang-ruang pimpinan dan anggot,”ucapnya.

Ditanya apakah ada kemungkinan aktifitas kantor ditutup untuk sterilisasi lanjutan, karena banyaknya terkonfirmasi, Wattimena belum bisa memberikan kepastiam terkait itu, karena harua dikoordinasikan bersama Sekretaris Daerah, Kasrul Selang maupun Gubernur, Murad Isamil.

“kita koordinasikan dengan Sekda, Gubernur dan pimpinan DPRD untuk mengambil langkah-langkah sterilisasi gedung ini dalam beberapa hari,”ucapnya.

Karena menurutnya, saat ini agenda dewan masih sementara jalan, diantaranya perubahan APBD.

Sementara itu, Ketua DPRD, Lucky Wattimury, mengatakan mengingat jumlah terkonfirmasi cukup banyak, maka diperketat lagi protokol kesehatan.

“Mengingat kepada anggota dewan kita juga sudah meminta untuk menerapkan protokol kesehatan secara teratur, jangan sampai mengabaikannya, nantinya berdampak pada masyarakat luas,”ucapnya.

Untuk terkonfirmasi, jelasnya langsung menjalani karantina, baik itu secara, maupun dipusat-pusat karantina yang disiapkan Satuab Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Untuk isolasi mandiri, menurutnya harus memenuhi syarat bisa, tapi kalau tidak dikoordinasikan untuk menampung pada tempat-tempat isolasi dan hal tersebut sudah dilakukan,”tuturnya.

Langkah selanjutnya, kata dia melakukan sterilisasi penyemprotan disenfektan seluruh rungan, supaya jangan sampai berdampak pada kerja dewan, apalagi sementara dibahas perubahan APBD tahun anggarab 2020.

“Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa. Setelah pembahasan perubahan APBD 2020 apakah kantor beroperasional seperti biasa atau untuk satu dua hari ditutup, agar langkah strelisasi dilakukan secara lebih efektif,”tandasnya.

Ia juga sudah meminta Sekwan untuk berkoordinasi dengan Sekda, apakah itu untuk penutupan sebagai upaya sterilisasi, ataukah seperti apa. Mudah-mudahan ada langkah terbaik yang diambil untuk menjembatani, supaya jangan lagi ada terkonfirmasi.

“Yang diatakuti kunjungan masyarakat , syukur kalau pegawai atau anggota dewan tidak memiliki virus itu, tapi kalau memiliki lalu swab positif maka berdampak bagi yang lain, kita tidak mau seperti itu. Karenanya dengan orang ini, kita juga mesti hati-hati, karena keinginan semua agar seluruh proses kedewanan tetap berjalan dengan baik,”pungkasnya.

Pos terkait