Perlu Ada Investor Dalam Pengembang Parawisata Di Kei

Anggota Komisi I DPRD Maluku Mumin Refra

Ambon, MalukuPost.com – Kepulauan Kei adalah gugusan pulau di kawasan Tenggara Kepulauan Maluku. Daerah yang memiliki luas wilayah 1438 km2 itu kaya akan potensi wisata.

Daerah yang dikenal dengan Nuhu Evev atau Tanat Evav itu memiliki 176 pulau dan 76 Destinasi Wisata. Panorama alam dan budaya sangat menakjubkan. Namun sayangnya, Kepulauan yang tersebar pada dua wilayah, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual itu terkesan dipinggirkan. Berbeda jauh dengan Bali, Labuan Bajo, serta Raja Empat yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat (Pempus).

Bacaan Lainnya

“Bali itu terkenal dengan parawisata, karena ditopang oleh Pempus. Namun jika dibandingkan Maluku dengan Bali, masih unggul kita, cuma kita belum masuk menjadi andalan pempus, masih dikelola secara lokal,”ujar Anggota Komisi I DPRD Maluku, Mu’min Refra.

Dikatakan, dalam pengembangan parawisata, Pempus seharusnya melihat secara menyeluruh, terutama destinasi wisata yang masih dikelola secara lokal, termasuk di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

Selain dukungan dalam bentuk anggaran dan fasilitas penunjang, juga diperlukan regulasi dalam mempermudah pengembangan parawisata, termasuk dari sisi transportasi.

“Pempus belum punya maindset keperawisataan secara menyeluruh di Indonesia Timur, termasuk di Maluku. Padahal Destinasi wisata kita setara dengan Hawai, sehingga diperlukan regulasi sektor parawisata, sehingga ada simpul keprawistaan menjadi skala prioritas seperti Kepulauan kei. Begitu juga Banda alamnya sangat alami, ini harus digenjot,”ucapnya.

Guna mendorong hal tersebut, Muin berharap dukungan semua pihak, termasuk Pemda Maluku untuk menyuarakan hal ini, sehingga ada perhatian serius dari Pempus, termasuk membantu mencari investor pengembang di sektor Parawisata.

“Diperlukan investor pengembang di sektor parawisata, sangat yakin dan percaya parawisata akan maju, untuk itu perlu adanya bantuan Pempus akan hal ini,”pungkasnya.

Pos terkait