Ambon, Malukupost.com – Komisi IV DPRD Maluku meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merehabilitas kembali gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Ishak Umarella di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah yang rusak akibat gempa tektonik 26 September 2019.
“Selain kerusakan gedung rumah sakit, sejumlah peralatan di RSUD tersebut juga mengalami kerusakan akibat gempa tektonik bermagnitudi 6,5,” kata ketua komisi IV DPRD setempat, Samson Atapary di Ambon, Minggu (15/12).
Permintaan ini penting mengingat APBD Provinsi Maluku yang sangat kecil, sehingga butuh anggaran yang berasal dariĀ APBN.
Menurut dia, permintaan ini telah disampaikan komisi ke Kemenkes saat melakukan agenda pengawasan di Jakarta pekan lalu.
“Kami juga meminta agar pemerintah merehabilitasi laboratotium dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. M. Haulussy di kawasan Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, karena hal ini selalu menjadi keluhan pelayanan oleh masyarakat,” ujar Samson.
Persoalan terbatasnya tenaga dokter di rumah sakit juga telah disampaikan ke Kemenkes sehingga perlu ada kebijakan program penambahan dokter umum dan spesialis penugasan pemerintah pusat pada sejumlah daerah, misalnya di Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Malteng, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Kami juga meminta afirmasi bagi Maluku yang bercirikan pulau-pulau agar puskesmas rawat inap tetap diberlakukan,” ujarnya.
Langkah ini dilakukan guna menyikapi Peraturan Menteri Kesehatan, dimana puskesmas tidak dilakukan rawat inap, namun untuk kondisi geografis wilayah Maluku agak sulit diterapkan kebijakan seperti ini karena posisi atau letak sebuah rumah sakit hanya berada di ibu kota kabupaten.
Berbeda dengan provinsi lain yang hanya satu daratan sehingga lebih praktis untuk menerapkan kebijakan seperti itu dan masyarakat mudah menjangkau setiap rumah sakit.
Sedangkan di Maluku sangat sulit terutama yang dari pulau-pulau, sehingga Puskesmas yang terletak jauh antar pulau dari rumah sakit masih membutuhkan adanya rawat inap dan tenaga dokter juga sangat terbatas. (MP-2)