
“Menurut informasi dari sejumlah media, sekitar 30 investor menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Maluku. Promisi tersebut merupakan upaya besar untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Maluku,” katanya kepada wartawan di Ambon, Kamis (8/8).
Menurut dia, seorang Kepala Daerah tidak bisa bergantung kepada APBD. Harus ada terobosan agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu caranya adalah upaya mencari investor dalam negeri maupun luar negeri. Namun, pemilihan investor harus diseleksi ketat termasuk pembagian hasil proyek atau perusahaan.
“Hal ini untuk memajukan dan mengembangkan pelaksanaan pembangunan daerah di berbagai sektor. Makanya dibutuhkan dukungan investasi serta upaya lain secara berkelanjutan, agar tercapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Frans.
Dia menambahkan, investasi asing masih dibutuhkan untuk membangun proyek infrastruktur karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Dan sudah jelas, bila penanaman modal asing merupakan pelengkap pembiayaan pembangunan.
“Pemerintah tidak mampu membiayai sendiri, sehingga masih membutuhkan pembiayaan asing untuk pelaksanaannya,” pungkasnya. (MP-9)