DPRD Malra Minta Pemda Pasang Target Dalam Penataan Kota Langgur

Ketua DPRD Malra, Minduchri Kudubun, SE.

Langgur, MalukuPost.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tenggara (Malra) selain fokus melakukan pembangunan secara menyeluruh di daerah ini, harus juga memasang target
dalam penataan Kota Langgur sebagai kota yang baik dengan tolak ukur, yakni tata guna ruang harus bisa berfungsi secara baik.

Hal tersebut ditegaskan Ketua DPRD Malra Minduchri Kudubun saat menyampaikan arahan pembuka dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Malra Paripurma dalam rangka memperingatan HUT Ke-XI Kota Langgur, Senin (10/10/2022).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, penataan bangunan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) karena penataan bangunan yang tidak baik, maka kota tidak bisa dikategorikan sebagai kota yang baik.

“Selain itu, penataan drainase dan sanitasi agar dirancang dengan baik pula. Hal ini penting guna mewujudkan Kota Langgur sebagai kota modern dan religius,” kata Kudubun.

Semangat membangun di saat ini diharapkan akan terus dilakukan ke depan, sampai Kota Langgur benar-benar menjadi kota yang bermartabat dan maju.

Kudubun mengatakan, dengan bertambahnya setahun usia kota Langgur di saat ini, akan semakin meningkatkan inovasi serta motivasi kita bersama untuk lebih giat menata kota ini agar
terlihat bersih, asri dan nyaman sesuai harapan kita bersama.

Kudubun mengingatkan, kondisi kota Langgur saat ini menuntut Pemda untuk melakukan penataan kota yang lebih baik lagi, mengingat kota ini sering menjadi daerah kunjungan wisata bagi para turis domestik maupun asing.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemda agar selain menata kota, maka perlu perbaikan pada trotoar dan median jalan yang ada pada jalan utama seperti jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Sokarno-Hatta.

Pada ruas jalan yang baru dibuka seperti jalan Langgur-Kolser dan jalan yang mengakses fasilitas-fasilitas umum kiranya diperhatikan agar terlihat indah.

Selain itu, lanjut Kudubun, jalan menuju gedung kantor Bupati baru dibangun dua lajur dengan dibuat median jalan. Penataan lampu jalan-pun menjadi hal yang penting sehingga suasana kota pada malam hari terlihat terang.

Hal ini dimaksudkan agar kota Langgur dapat dilihat sebagai kota dimana siang terlihat bersih dan malam terang. Sementara lokasi bekas pasar ohoijang kiranya dibangun Green Open Space (Ruang Terbuka Hijau) yang dapat menyerap karbondioksida (CO2), menghasilkan oksigen, menurunkan suhu dan memberikan suasana sejuk serta menjadi area resapan air.

Saatnya kota Langgur ditata sesuai rencana RT/RW, harus dibagi sub pusat kota dengan usaha dan jasanya sendiri, sehingga ke depan akan terlihat aktifitas kota menjadi lebih tertib.

“Misalnya pada wilayah jalan depan kantor LIPPI (sekarang Bapelitbang) dijadikan sebagai kawasan wisata kuliner, sedangkan sepanjang jalan jenderal Soedirman sebagai pusat pertokoan,” tandas Kudubun.

Dalam kaitanya dengan berbagai permasalahan yang akan muncul dalam pengembangan kota Langgur sebagai pusat penyelengaraan pemerintahan dan ekonomi daerah, teristimewa permasalahan urbanisasi, maka pemberdayaan masyarakat desa perlu ditingkatkan sesuai besaran dana yang ada pada masing-masing Ohoi.

Pada bagian akhir arahannya, Kudubun mengajak seluruh masyarakat Malra untuk membangun terus komitmen untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik serta dengan penuh kekompakan menciptakan suasana damai, membangun sinergitas.

Pos terkait