Anggota DPRD Maluku Terpapar Covid-19, Kantor DPRD Terancam Ditutup

Lucky Wattimury

AMBON, Malukupost.com – Satu anggota DPRD Provinsi Maluku, inisial “SA” dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 sesuai hasil swab Polymerse Chain Reaction (PCR).

Kepastian ini disampaikan langsung Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang kepada awak media di kantor Gubernur, senin (03/08).

Bacaan Lainnya

Dikatakan, anggota DPRD Maluku tersebut dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19, usai melakukan perjalanan dinas ke Jakarta.

“Ia beliau pelaku perjalanan jakarta, terus diperiksa Rapid Test (Rdt) reaktif, kemudian di ambil swab hasilnya positif,”ujar Kasrul.

Menindaklanjuti hal tersebut, menurut mantan Asisten III Setda Maluku itu, telah di agendakan besok (hari ini-red), dilakukan swab kepada seluruh anggota DPRD maupun pegawai di lingkup kantor DPRD Maluku.

“Jadi besok baru anggota dewan dan satu sekretariat dewan diambil swab,”ucapnya.

Walaupun sudah ada yang terkonfirmasi Covid-19 di DPRD Maluku, kata Kasrul agenda kerja dewan tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ditempat terpisah, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury mengakui menerima informasi terkait hal tersebut.

“Saya juga mendapatkan informasi itu, dan karena hari ini di perketat orang masuk keluar kantor. Saya sudah bilang ke Sekwan, kalau wartawan boleh lah di kasi masuk tetapi selalu waspada, hati-hati. Karena informasi yang saya dapat baik di anggota maupun pegawai yang reaktif,”ujar Wattimury kepada awak media di baileo rakyat, karang panjang, Ambon, senin (03/08).

Namun dirinya belum bisa memastikan anggota maupun ASN yang mana terpapar virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Olehnya itu, Bendahara DPD PDI Perjuangan itu, akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan gugus tugas penanganan pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku terkait hal ini .

“Hari ini kami akan mengecek hal itu, dan kita koordinasi dengan gugus tugas apakah informasi itu benar atau tidak. Mudah-mudahan informasi itu tidak benar. Tapi kalaupun benar kita harus selalu waspada,”ucapnya.

Menurutnya, jika sudah terpapar Covid-19 maka akan dilakukan tracing kepada seluruh anggota dewan maupun pegawai yang selama ini melakukan kontak erat.

Bahkan ia mengkhawatirkan kantor DPRD akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, jika demikian maka aktivitas dihentikan untuk sementara.

“Karena itu saya minta datang ke dewan berhat-hati, kita membatasi. Karena kami tidak mau masyarakat menjadi korban. Selain kami menjaga diri, masyarakat harus tahu kami juga melindungi masyarakat, jadi kita harus menjaga satu dengan yang lain,”pungkasnya.

Pos terkait