Ambon, Malukupost.com – Menanggapi penayangan program di salah satu TV Nasional, yakni Trans 7 yang mengilustrasikan masyarakat Bati, Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sebagai masyarakat yang menyerupai hewan predator, Anggota DPRD Maluku, Ridwan Ellys meminta pihak Trans 7 untuk segera mengklarifikasi hal itu.
“Penayangan ilustrasi masyarakat Bati, sebagai hewan predator dan pemangsa di TV nasional itu merupakan pembohongan publik. Pihak-pihak yang terkait seperti Dewan Pers, maupun pihak yang menyiarkan kondisi masyarakat Bati agar secepatnya mengklarifikasi hal itu,” ungkapnya di Ambon, Senin (16/10).
Menurut Ridwan, referensi maupun lokasi dalam penayangan yang disajikan TV tersebut, tidak sesuai dengan lokasi dan karakteristik dari masyarakat Bati itu sendiri.
“Lokasi pengambilan rerensinya bukan dari sana, tidak ada jurnalisme investigasinya terkait persoalan tersebut,” ujarnya.
Ridwan juga menyesalkan isi penayangan itu, yang menceritakan suasana kehidupan masyarakat Bati penuh dengan hal-hal mistis atau menyeramkan, terlebih mirip seperti zaman purbakala yang penuh dengan binatang buas.
“Lalu gambaran yang menyeramkan, lalu ada yang seperti Dinosaurus, itu dalam logika ilmiah, adakah penemuan hewan seperti itu di Maluku? Kan tidak!,” sesalnya.
Ridwankatakan, sebagai wakil rakyat, dan mewakili nama suku Bati dan seluruh masyarakat Kiandarat, dirinya kembali mendesak pihak TV yang sudah menyudutkan suku Bati, untuk segera meminta maaf lewat semua media, agar etika berkomunikasi lewat media tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Atas nama suku Bati dan masyarakat Kiandarat, saya minta pihak Trans7 segera meminta maaf langsung lewat semua media, atas program yang telah menghina suku Bati,” pungkasnya. (MP-9)