Ambon, Malukupost.com – Manejer PT. (Persero) PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Joko Dwijatno mengakui beban puncak yang terjadi di Pulau Ambon saat ini cenderung menurun hingga mencapai 53 Mega Watt.
“PLN sekarang mengalami kelebihan daya listrik dengan beroperasinya kapal pembangkit listrik di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah yang menghasilkan daya listrik sebesar 110 MW,” kata Joko di Ambon, Senin (2/10).
Penjelasan tersebut disampaikan Joko dalam rapat kerja dengan komisi B DPRD Maluku dipimpin Ever Kermite dan dihadiri wakil ketua Marcus Pentury serta Abdullah Marasabessy dan seluruh anggota komisi.
Menurut dia, Waktu kapal pembangkit listrik baru diresmikan pengoperasiannya maka hampir 60 MW beban puncak di Pulau Ambon sekarang cenderung mengalami penurunan sekitar 53 MW.
“Kita juga menyadari kekurangan kita baik dalam pelayanan maupun terkait dengan penyediaan infrastruktur, jadi kebetulan di sini sekarang disuplai otomatis dari mesin kapal sehingga PLTD di Hative Kecil dan Poka statusnya stand by karena daya PLN berlebih,” ujar Joko.
Maka dari sisi daya sebenarnya berlebih makanya kemudian dalam minggu ini PLN akan memasang semacam iklan dan peluang untuk investasi di Ambon karena secara kapasitasnya sudah melebihi kebutuhan pelanggan.
Sementara wakil ketua komisi B, Marcus Pentury mengatakan, undangan melakukan rapat bersama PT. (Persero) PLN Wilayah Maluku-Malut berkaitan dengan adanya empat surat masuk dari masyarakat.
“Surat masuk yang pertama dari Raja (kepala desa) Negeri adat Waay yang meminta PLN menambah saya listrik di daerah itu karena adanya pembukaan dermaga peti kemas di pantai Waay serta objek wisata air terjun di daerah itu,” katanya.
Keberadaan objek wisata dan pelabuhan peti kemas untuk kedepannya akan menjadikan daerah itu sebagai kawasan industri dan pariwisata sehingga memerlukan ketersediaan tenaga listrik yang memadai. (MP-2)