Ambon, MalukuPost.com –
Aksi ratusan perempuan Kei turun ke jalan untuk menyerukan perdamaian pasca konflik antar kelompok di Kota Tual, beberapa waktu lalu di apreasiasi Ketua DPRD Maluiku, Benhur Watubun.
Pasalnya aksi perempuan Kei yang sebagian besar didominasi ibu-ibu itu membawa dampak positif terhadap kedamaian di kota Beradat itu.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu-ibu yang telah secara spontan memberikan perhatian dengan gerakan spontanitas meminta penghentian konflik yang terjadi antara dua kelompok masyarakat,”ungkap Watubun kepada wartawan diruang kerjanya, senin (06/02/2022).
Dikatakan, perempuan adalah jiwa bagi kebudayaan Kei, yang digambarkan sebagai lum mas (airmata emas) dan mas vul (emas merah). Sosok ibu dalam kearifan lokal Kei diibaratkan dengan perahu (belan) yang mengantarkan manusia mengarungi kehidupan dan mendapatkan penghidupan.
Signifikansi perannya tak sebatas dalam ruang domestik, namun juga pada ranah publik, dimana perempuan Kei memiliki kewenangan dan peran strategis selaku juru damai dan pertikaian. Peran selaku juru damai tersebut telah terbukti efektif dalam berbagai konflik, termasuk saat Kepulauan Kei terimbas konflik kolosal bernuansa agama pada 1999.
“Bagi orang kei, orang mati karena batas tanah dan perempuan. Jadi sasi atau hawear di kei melambangkan perempuan, jadi orang merusak sasi, itu artinya merusak harkat dan martabat perempuan. Jadi kalau misalkan terjadi masalah seperti itu dan kemudian secara spontan seluruh perempuan bergerak, itu aertinya perempaun mengambil ahli seluruh konflik itu supaya menjadi bagian yang utuh dan mendiginkan suasana,”tuturnya.
Selain mendamaikan kedua antar kelompok bertikai, aksi perempuan kei di Tual menurut Watubun dapat meredam isu-isu provokatif oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memperkeru suasana. Hal ini membuktikan betapa pentingnya perempuan dalam kehiduapan masyarakat Kei.
“Terbukti konflik yang mau melebar oleh provokator, tetapi perempuan jauh lebih hebat dari pada provokator,”ucapnya.
Sebagai putra asli Kei, Watubun menghimbau kepada seluruh masyarakat Tual, agar dapat tetap menjaga keamanan, agar Kota Tual tetap aman dan damai. Selalu ingat pesan leluhur Ain Ni Ain, It Foeng Fo Kut It Fat Fo Banglu Vatu (Kita adalah satu, terjalin menjadi satu dan kuat untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan bersama.