Ambon, MalukuPost.com -SMA Negeri 1 Kei Besar, termasuk dalam 26 sarana yang dibakar pada bentrok antar warga Bombai – Elat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara beberapa waktu lalu.
Hal ini tentu berdampak terhadap proses belajar mengajar siswa-siswi. Untuk Itu, Pemerintah Daerah Maluku, dalam hal ini Dinas Pendidikan danb Kebudayaan (Dikbud), didesak segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, guna mendapat penanganan lebih lanjut.
“Dari hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan, mereka sementara disampaikan ke Pusat untuk langkah-langkah diambil oleh Pempus, agar sekolah ini bisa ada penanganan
khsus, segera dibangun. Kalau tidak maka anak-anak mau mau sekolah dimana,”ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rofik Afifudin kepada wartawan di rumah
rakyat, karang panjang, Ambon, jumat (18/11/2022).
Dikatakan, terdapat beberapa ruangan di SMA 1 Kei Besar terbakar, yaitu ruangan IPA XII, ruangan kesiswaan, ruangan Kepala Sekolah, ruangan tata usaha, lab
komputer dan lab fisika.
Seluruh ruang tersebut, ungkap Rofik baru selesai dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang berasal dari batuan Kemendikbud.
“Itu ruangan yang baru dibangun. Tetapi kami mendesak pemerintah pusat agar dapat mengambil bagian penting untuk bisa membantu menyelesaikan sekolah tersebut,”harapnya.
Kepada masyarakat Rofik berharap agar bentrokan yang terjadi beberapa waktu, tidak terulang kembali. Selain menimbulkan korban jiwa, juga berdampak buruk untuk masa depan generasi muda.
“Jangan lagi ada kejadain seperti ini, karena merugikan kita semua termasuk masa depan anak-anak,”harapnya.