Dipimpin Nazarudin, RSUD Haulussy Tidak Ada Kemajuan

Rofik Afifudin
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Rofik Afifudin

Ambon, MalukuPost.com -Nazarudin yang dipercayakan Gubernur Murad Ismail untuk memimpin RSUD dr. M. Haulussy dinilai tidak membawa kemajuan bagi rumah sakit (RS) berplat merah itu.

Pasalnya berbagai persoalan, mulai dari pelayanan kesehatan serta hak-hak Tenaga Kesehatan (Nakes) hingga kini belum bisa diselesaikan Nazarudin selaku Direktur Utama (Dirut).

Bacaan Lainnya

“Kehadiran Dirut tidak ada kemajuan, bukan solusi untuk mengubah RSUD menjadi lebih baik,” ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rofik Afifudin kepada wartawan di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, senin (26/09/2022).

Dikatakan, Nazarudin selaku pimpinan harus mampu menyelesaikan persoalan secara profesional dan objektif, bukan malah dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan serius, misalnya jasa medis Covid-19 tahun 2021 senilai Rp39 miliar yang hingga kini belum dibayarkan.

“Untuk pembayaran jasa, sebenarnya inti ada di kepala RS, dia mau lebih welcome itu sudah selesai. Untuk itu rekomendasi saya harus adil, jangan ada yang makan isi, ada yang makan tulang. Juknis-nya harus benar-benar diatur,”tegas Rofik.

Untuk itu, pihaknya merencanakan memanggil kembali Dirut RSUD Haulussy, Nazarudin terkait komitmen bersama Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Zulkarnain, dan Tim Jasa, guna mengakomodir seluruh kepentingan stakeholder, agar pembagiannya benar benar adil dan merata.

“Jangan orang yang kerja susah-susah dapatnya tidak sebanding dengan yang mereka kerjakan, namun ada yang duduk-duduk saja, tapi dapat lebih dari pada kerja,”bebernya.

Rofik menilai, jika cara kerja Dirut tidak dirubah, maka RSUD Haulussy akan tetap berada dalam keterpurukan, sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kepada Gubernur Maluku, dirinya mintakan agar dalam pengisian jabatan Dirut RSUD Haulussy harus benar-benar selektif, melalui proses seleksi, bukan bersifat penunjukan.

“Menurut saya Dirut dengan sikap dan cara komunikasi yang bersangkutan, saya kira dia bukan solusi memajukan RS. Makanya kalau mau lebih baik, terbuka saja orang mendaftar dibikin tes, supaya orang yang terpilih benar-benar tertanggung jawab,”pungkasnya.

Pos terkait