Ambon, MalukuPost.com – Penyebaran Covid-19 di Maluku terkhususnya di kota Ambon semakin mengkhawatirkan, hingga saat ini tercacat 2.634 orang masih menjalani perawatan baik di Rumah Sakit (RS) rujukan, lokasi isolasi terpusat maupun isolasi mandiri.
Guna mengantisipasi lonjakan khusus yang lebih banyak lagi, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Rofik Afifudin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk komitmen dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, berupa memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumuman, dan mengurangi Mobilitas, seiring diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
“Kita butuh ada komitmen bersama dalam menjaga Prokes, aktifitas keseharian agar imun tubuh tetap terjaga, supaya di tanggal 20 Juli mendata kita bisa kembali ke kondisi seperti sebelumnya, artinya PPKM Mikro tidak lagi diperpanjang,”ujar Afifduin kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, jumat (16/07/2021).
Sekretaris Komisi III ini meminta kepada petugas yang dikerahkan dalam mengawasi jalannya PPKM Mikro agar lebih persuasif, sehingga tidak lagi terjadi peristiwa terhadap ibu-ibu, yang dianggap sangat tidak beretika.
“Kepada petugas diminta lebih persuasif, agar masyarakat tidak masuk dalam situasi menegangkan dan menakutkan. Karena dalam situasi ini dibutuhkan pikiran yang tenang, karena kalau masyarakat tertekan justru bisa menurunkan imun tubuh, sehingga mudah terpapar Covid-19,”pintanya.
BACA JUGA : Kodam XVI Pattimura – Bank Arta Graha Gelar Vaksinasi di Ambon Dan Tual
Untuk itu, Afifudin berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat, sehingga penanganan Covid-19 bisa berjalan dengan baik, sehingga aktifitas masyarakat bisa kembali normal.
Disingung aksi protes masyarakat terhadap pasien meninggal yang terkesan di Covid-kan, menurutnya pemerintah dan satuan tugas harus mencari cara, sehingga persoalan ini tidak merembet ke hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti mempercepat proses hasil swab PCR, karena saat ini untuk mendapatkan hasilnya butuh yang waktu yang lama, dibandingkan sebelumnya hanya 1-2 hari.
“Saya kira hal ini perlu dicari jalan keluar, agar tidak dipersoalkan oleh masyarakat. Sehingga penanganan Covid-19 bisa berjalan dengan baik,”imbuhnya.