Irawadi Wanti-Wanti BPJN Soal Kualitas Pembangunan Jembatan Kawanua

Ambon, MalukuPost.com – Pembangunan Jembatan Wae Kawanua, penghubung Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masih terus dilakukan.

Sayangnya pembangunan Jembatan yang ambruk sejak 10 Juli 2023 akibat banjir bandang terkesan lambat.

Bahkan dikhawatirkan hingga selesai batas kontrak 31 Desember mendatang, pekerjaan Jembatan yang memiliki panjang 524 meter itu belum selesai dikerjakan.

“Masa Kontrak pekerjaan sampai 31 Desember, tinggal dua bulan mudah mudahan tidak ada halangan semuanya selesai. Saya ingatkan Jangan tambal sulam, intinya kualitasnya,”tegas Anggota Komisi III DPRD Maluku, Irawadi dalam rapat bersama BPJN Maluku, BWS Maluku, Dinas PUPR Maluku, dan perwakilan masyarakat Tehoru dan Telutih di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, rabu (01/11/2023).

Dikatakan, dari hasil tinjauan langsung ke lapangan, pekerjaan Jembatan telah sampai pada tahap pemasangan tiang pancang.

Hanya saja, dari beberapa titik yang ditentukan, dari hasil laporan yang diterimanya, yang dibangun baru tiga.

“Waktu kurang lebih dua bulan efektifnya harus bisa dimaksimalkan. Kemarin saya mewakili Komisi III melakukan on the spot langsung ke lokasi, ternyata memang telah dimulai pekerjaan. Sesuai laporan sampai dengan saat ini baru 3 tiang pancang yang baru terbangun, tentunya masih ada beberapa titik yang harus diselesaikan,”tuturnya.

Politisi Nasdem juga berharap BPJN dapat memberikan perhatian serius, sehingga proses pekerjaan Jembatan dapat selesai sebelum cuaca buruk yang diprediksikan akan terjadi Desember mendatang.

“Ini yang jadi persoalan adalah cuaca ekstrem yang terjadi di bulan Desember. Dan dikhawatirkan pekerjaan belum selesai, sehingga terjadi banjir kembali. Mudah-mudahan pihak balai dan pihak ketiga mengatasi hal tersebut,”pintanya.

Wakil rakyat dari Bumi Pamahanunusa itu juga mengingatkan BPJN agar dalam proses pembanguan tidak mengabaikan kualitas. Mengingat pembangunan Jembatan ini bukan baru sekali, tetapi sudah berulang kali, akibat dari struktur Jembatan yang mudah ambruk diterjang banjir.

“Saya ingatkan dengan waktu yang singkat tidak mengabaikan kualitas pekerjaan, karena kita tahu sudah tiga kali dilakukan pembangunan, namun setiap banjir bobol terus sampai ketiga kali. Mudah-mudahan ini yang terakhir, dan setelah selesai pekerjaan ini tidak akan terjadi lagi kerusakan,”tandasnya.

Pos terkait