Ambon, MalukuPost.com – Direktorat jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) memperjuangkan jalan lingkar Babar dan Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias kepada awak media di baileo rakyat, karang panjanga, Ambon, senin (17/05/2021), menindaklanjuti hasil reses di KKT dan MBD, turut didampinggi BPJN XVI Ambon (Maluku & Maluku Utara, serta perwakilan dari Ditjen Bina Marga Kememterian PUPR.
Dikatakan, jalan lingkar Babar yang diusulkan masuk dalam APBN sepanjang 56 kilometer (km) dari total 101 Km, sementara 45,5 Km merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Sedangkan jalan lingkar Marsela dari total 34 Km, 14,5 Km sudah selesai dibangun, terisa 19,5 km.
“Ini yang yang menjadi harapan masyarakat di marsela dan babar agar jalan ini harus segera selesai, dan telah disanggupi oleh Ditjen Bina Marga,”ucapnya.
Sementara di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), menurut Ketua Fraksi Golkar dari hasil reses masyarakat di pulau Molu, Kecamatan Molumaru, mengiginkan agar dibangun jembatan penghubung pulau molu dari Adodo-Tutunametal, Tutunametal-Wadankou.
“Diantara Adodo-Tutunametal kurang lebih 3 km ke arah Wulmasa, kita upayakan untuk dapat ditampung di APBD 2022. saya akan sampaikan kepada pimpinan komisi III untuk diperjuangkan,”ungkapnya.
Harapan lain dari masyarakat di masa reses, kata Anos adanya intervensi program pemberdayaan dari pemerintah provinsi, baik itu nelayan terkhususnya budidaya Rumput laut jenis kotoni.
“Saat ini dilarat sudah ada kapal tol laut logistik dagang nusantara 05 sudah sangat membantu, karena yang kami meminta dari Tol laut untuk disediakan kontener dan itu sudah dipenuhi, sehigga ikan beku dari larat sudah sampai ke Surabaya. Harapan kami pemkab bisa mengandeng PLN untuk membangun jaringan listrik di kecamatan Taninbar supaya ketersediaan es dan lain-lain,”pintanya.
Wakil rakyat dari Dapil VII ini juga meminta Direksi Bank Maluku Malut mendorong Cabang yang ada di Saumlaki untuk membantu dalam hal kredit usaha rakyat (KUR).
“Kalau di BRI sekitar Rp25 juta dengab bunga 7 persen/tahun. Kami juga sudah minta kepada BRI kalau boleh juga dibantu. Kalau pinjaman lunak seperti itu kecil kalau 25 juta bungan 7 persen tebth sangat membantu masyarakat kita yang membudidayakan rumput laut,”tuturnya.