AMBON, Malukupost.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Ruslan Hurasan mengungkapkan, hari Guru yang diperingati setiap 25 November, menjadi momentum evaluasi pendidikan di Maluku.
“Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, guru harus tetap diperhatikan baik dari sisi hak dan kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu pendidikan di Maluku,”ujar Hurasan kepada awak media di kantor DPRD Maluku, rabu (25/11/2020).
Ia mengakui, sampai saat ini masih terjadi kekurang guru di beberapa wilayah khususnya di daerah Terdepan,terpencil dan Tertinggal (3T).
Apalagi menurutnya, pemerintah pusat telah memutuskan untuk mengangkat 1 juta guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)
“Ini menjadi angin segar bagi kita di Maluku, untuk menambah sekaligus menutupi kekurangan guru,”pintanya.
Hal lain yang menjadi perjuangan Komisi IV, kata Hurasan skema pembiayaan bagi tenaga guru honorer yang digaji/bulan Rp1.015.000, bisa meningkat menjadi Rp1,5 sampai Rp2 juta.
Selanjutnya, DPRD juga mendorong pemerintah daerah agar semua tenaga guru dari sisi administrasi harus betul-betul diperhatikan, baik itu proses kenaikan pangkat, serta tunjangandi wilayah terpencil.
“Ini menjadi perhatian bersama, terutama Pemda, hak-hak mereka harus diperhatikan,”cetusnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta pemda baik provinsi Maluku di jenjang SMA-SMK, Pemerintah kabupaten/kota mulai jenjang Paud/TK-SMP, harus betul-betul diperharikan dari sisi insentif maupun tunjangan.