Ambon, Malukupost.com – Wakil Ketua DPD Golkar Maluku Richard Rahakbauw, mengingatkan kepada calon pimpinan DPRD Kota Ambon, Kabupaten Buru, Bursel dan Seram Bagian Barat, bila alasan dasar menjadi pimpinan, ketua komisi atau fraksi di lembaga DPRD yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah di provinsi, kabupaten dan kota bukan untuk sekedar gagah-gagahan. Peringatan ini, sebagai bentuk evaluasi pasca keterpurukan partai di periode 2019-2024.
“Golkar Maluku butuh perubahan. Dan perubahan itu memerlukan kualitas yang harus dimiliki seluruh kader termasuk calon pimpinan DPRD Kota Ambon, Kabupaten Buru, Bursel dan Seram Bagian Barat,” katanya kepada wartawan di Ambon, Kamis (29/8).
Keempat kandidat ini, kata dia, nantinya akan diutus partai menduduki kursi pimpinan meladeni frekuensi politik tinggi tingkat daerah yang harus diimbangi dengan kualitas ilmu di bidang politik agar dapat berbicara di kancah legislatif.
“Tim telah melakukan proses seleksi pengusulan calon dari emapat daerah beberapa waktu lalu,” kata Rahakbauw.
Merespon hal ini, lanjut dia, Ketua bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Taufik Hidayat akan menyambangi Golkar Maluku yang berkantor di Karpan, Kota Ambon. Dalam kunjungannya itu, Golkar Maluku akan membahas pengusulan calon pimpinan berdasarkan hasil dari tim seleksi, termasuk kualitas calon.
“Mengenai calon pimpinan DPRD provinsi tidak ada masalah. Namun untuk empat daerah ini, kita harus selektif agar calon terpilih benar-benar berkualitas. Dengan begitu, pemilihan pimpinan tidak lagi berdasarkan kekerabatan, kelompok, Agama dan lainnya. Jadi, Golkar menghindari perekrutan seperti ini. Mengingat, ini partai besar dan telah berkuasa selama 32 tahun serta memiliki kader berkualitas,” lanjutnya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Maluku ini, pemimpin berkualitas tak ditentukan banyaknya pendukung. Menjabat pimpinan pun sangatlah berat. Ada sejumlah persyaratan yang harus dimiliki kandidat, yakni selain mempunyai kualitas mereka juga dituntut memiliki nalar tinggi membaca situasi politik daerah maupun nasional, juga mempunyai rekam jejak berpolitik, pemahaman kedaerahan/kebangsaan untuk menyelesaikan masalah daerah maupun negara.
“Namun, kami tidak bisa memungkiri keterpurukan partai di periode 2019-2024. Meski begitu, kami akan mengembalikan kejayaan partai melalui kerja keras kader dan berharap penunjukkan calon pimpinan DPRD yang ditetapkan DPP memenuhi kriteria Prestasi, Dedikasi, Disiplin dan Tidak Tercela. Kita harus merunut pada empat opsi ini agar mendapat pimpinan berkualitas. Hal ini untuk menghindari kepemilikan pimpinan yang kaku, tidak bisa melakukan terobosan di DPRD setempat alias Badut Politik,” ujar Rahakbauw. (MP-9)