DPRD Maluku Desak Pemprov Tuntaskan Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir

Ambon, Malukupost.com -  DPRD Maluku mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat untuk segera menuntaskan persoalan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Ambon yang disebabkan bencana banjir beberapa waktu lalu akibat curah hujan yang signifikan.

Ambon, Malukupost.com –  DPRD Maluku mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat untuk segera menuntaskan persoalan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Ambon yang disebabkan bencana banjir beberapa waktu lalu akibat curah hujan yang signifikan.

“Curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan terjadinya banjir pada beberapa daerah, khususnya di pulau Ambon beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan jalan dan jembatan. Tentunya persoalan ini sangat penting untuk ditindaklanjuti, karena infrastruktur yang mengalami kerusakan sebagian besar berada pada akses jalur utama masyarakat. Karena itu pemerintah baik kabupaten maupun provinsi dalam hal ini  Dinas PU diharapkan dapat sesegera mungkin untuk memperbaiki kerusakan tersebut,” ujar ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae di Ambon, Rabu (5/7).

Menurut Huwae, salah satunya adalah kerusakan jembatan di kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), kabupaten Maluku Tengah. Dimana gorong-gorong pada ruas jalan utama di Negeri Lima, sejak 3 Juli kemarin mengakibatkan akses jalan masyarakat setempat menuju Kota Ambon lumpuh total.

“Saya berharap, pemerintah agar dalam waktu dekat dapat melakukan perbaikan, sehingga akses jalan yang terputus bisa kembali normal guna mendorong kelancaran akses ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Ketika ditanyakan terkait lokasi pasca bencana bendungan Dam Wailea. Huwae katakan, DPRD Maluku mendorong Dinas PU untuk memberikan perhatian lebih agar penanganan perbaikan infrastruktur pada lokasi tersebut dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga peristiwa banjir bandang di Negeri Lima tidak terjadi lagi.

“Dana bencana alamnya bisa langsung dipakai untuk penanganan yang bersifat darurat, tetapi dengan sistem penganggaran sekarang ini tentu Dinas PU berhati-hati untuk langsung melakukan kegiatan di lapangan mengatasi bencana alam yang terjadi. Apalagi skala perbaikan infrastruktur di lokasi tersebut memakan anggaran yang cukup besar,” tandasnya.

Huwae menambahkan, keterlambatan persoalan bencana banjir bandang Negeri Lima diakibatkan kondisi cuaca.

“Jika masih terjadi hujan maka infrastruktur jalan dan jembatan belum bisa diperbaiki karena pastinya akan terjadi. Selain itu butuh analisa matang untuk memverifikasi anggaran yang disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” pungkasnya. (MP-8)

Pos terkait