Penembak Misterius Di Saparua Belum Terungkap, Sarimanela : Alat Negara Tidak Boleh Kalah

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Edison Sarimanela.
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Edison Sarimanela.

Ambon, MalukuPost.com – Satu minggu sudah kasus Penembakan Misterius “Petrus”, terhadap dua warga Itawaka, kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah berlalu.

Sayangnya, hingga kini pihak kepolisian juga belum bisa mengungkap pelaku dibalik penembakan yang menewaskan Guru Honorer SMA 4 Porto, Welma Hattu (41), dan Ronald Papilaya (52) yang mengalami luka pipi akibat tembakan Orang Tidak Dikenal (OTK), senin (15/05/2023).

Bacaan Lainnya

Alhasil kinerja kepolisian terus disorot publik Maluku, yang menanti langkah cepat dan terukur untuk mengungkap aktor penembakan.

Pasalnya peristiwa ini bukan baru terjadi saat ini saja, tetapi sudah berulang kali, sehingga dikhawatirkan mengancam stabilitas keamanan di bumi seribu pulau ini.

“Kepastian dari proses ini masyarakat harus tahu, jangan sampai terjadi lagi kejadian berulang, yang tentunya masyarakat dirugikan, dan takut karena tidak ada kepastian keamanan, karena pelaku belum juga terungkap,”ujar Anggota Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Edison Sarimanela kepada wartawan di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, senin (22/05/2023).

Dikatakan, Polisi sebagai garda terdepan bangsa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat harus tanggap, bekerja ekstra untuk mengungkap kasus ini.

“Prinsipnya alat negara tidak boleh kalah, untuk itu proses-proses untuk mencari pelaku penembakan tersebut,

“Masakan alat negara bisa kalah dalam proses ini. Kan tidak ada sesuatu yang menganjal atau medan kondisi geografis dan segala macam,”sambungnya.

Untuk itu, Politisi Hanura itu mendesak agar kasus ini secepat diungkap, sehingga tidak ada diksi, atau pemikiran buruk dari masyarakat terhadap kinerja Kepolisian, apalagi menjelang pemilihan legislatif Februari 2024 mendatang.

“Justru itu menjelang pemilihan legislatif dan segala macam keamanan harus pula dijaga. Supaya jangan terjadi hal hal yang tidak kita inginkan. Kapolda, Kapolres secepat mungkin prpaes hukum hukum, intel hisa dijalankan secepat mungkin, supaya ada kepastian,”pungkasnya.

Pos terkait