DPRD Malra Undang Sejumlah Tokoh, Bahas Persoalan Konflik Elat-Bombay

(foto: Labes)

Langgur, MalukuPost.com – Menyikapi persoalan konflik yang terjadi antara Ohoi (desa) Elat dan Bombay, DPRD Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) akan mengundang sejumlah tokoh

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD setempat Minduchri Kudubun di Langgur, Rabu (19/10/2022).

Bacaan Lainnya

Kehadiran sejumlah tokoh tersebut dalam rangka mengupayakan penyelesaian konflik antara kedua Ohoi dimaksud.

Diketahui, konflik antara Elat dan Bombay terjadi pada 7 Oktober lalu.

Akibat konflik tersebut, menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan korban luka-luka pada kedua pihak.

Dalam rangka mengatasi konflik, Ketua DPRD Malra Minduchri Kudubun bersama sejumlah wakil rakyat telah melakukan pendekatan secara kekeluargaan di Elat dan Bombay.

Sebagian pimpinan dan anggota DPRD Malra bertatap-muka dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan di Ohoi Elat dan Ohoi Bombay pada 15 Oktober lalu.

Kudubun mengungkapkan, kedua pihak sama-sama menginginkan perdamaian. Mereka juga berharap agar proses hukum tetap dilakukan.

“Mereka merespon baik dan berharap DPRD dapat memediasi berbagai pihak untuk kita bisa duduk bersama dalam rangka mencari solusi atas penyelesaian masalah tersebut,” kata Kudubun.

Usai pertemuan dengan masyarakat, DPRD Malra menggelar pertemuan lanjutan dengan Sekda Malra Ahmad Yani Rahawarin, Wakapolres Malra Kompol Deni Ubro, dan Kepala Kesbangpol Moh Tukloy pada 17 Oktober lalu.

“Kita undang mereka berkaitan dengan kunjungan Pemda (Bupati), Polres (Kapolres), dan Dandim di Kei Besar. Sehingga, tentu kita ingin ada sinergitas untuk kita semua berupaya dalam rangka pemulihan terhadap kondisi di Elat maupun Hoar Ngutru,” tuturnya.

Meskipun belum ada kesimpulan dalam rapat tersebut, Kudubun menyatakan, Pemkab Malra telah mengalokasikan anggaran melalui Anggaran Tak Terduga APBD Malra untuk membantu perbaikan rumah dan melalui Jamkesda untuk perawatan korban luka-luka.

Politisi PKB itu mengatakan, pihaknya juga akan mengundang lagi sejumlah tokoh-tokoh, mulai dari para Rat/Raja, tokoh agama, tokoh perempuan, dan lain-lain untuk membahas upaya penyelesaian konflik.

“Kita akan minta pikiran. Informasi yang kami dapat juga akan kita share (bagikan). Sehingga kita semua berperan dalam menuju penyelesaian masalah tersebut,” pungkasnya.

Pos terkait