Pemda Maluku Didesak Bentuk Satgas Sikapi Kelangkaan Mitan

Ambon, MalukuPost.com -Dalam beberapa minggu belakangan ini, masyarakat Kota Ambon dan beberapa wilayah di Maluku diresahkan dengan adanya kelanggakan Bahan Bakar Minta (BBM) Minyak Tanah (Mitan).

Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku diminta segera membentuk tim satuan tugas (satgas) dalam rangka  pengawasan terkait kelangkaan dimaksud.

“Kita merasa ada kejanggalan, karena penjelasan dari Pertamina telah mendrop Mitan ke 1016 pangkalan, 8 agen sudah melebihi apa yang diharapkan, tapi faktanya masih kosong. Untuk itu, Pemprov harus membentuk satgas melakukan pengawasan kedepan,”pinta Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Jhon Lewerissa kepada wartwan usai rapat bersama Pertamina dan Dinas ESDM Provinsi Maluku, di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, kamis (01/09/2022).

Dikatakan, pengawasan dari Satgas patut dilakukan secepatnya, sehingga mengetahui penyebab kelangkaan mitan.

“Kalau bicara penyebab kelangkaan mitan dikarenakan adanya penimbunan kita belum ketahui pasti, karena belum ada temuan. Untuk itu, Perlu ada pengawasan langsung dari satgas, baru kita bisa ketahui penyebabnya apa. Apakah itu penimbunan atau faktor lainnya,”tutur Lewerissa.

Namun jika dari hasil pengawasan Satgas ditemukan adanya penimbunan oleh agen maupun pangkalan, kader Partai Gerindra itu mendesak pihak kepolisian untuk mengusut hal tersebut, karena suda masuk dalam tindak pidana.

Disamping itu, Lewerissa juga mengakui adanya penurunan kouta Mitan untuk Maluku sebesar 2 persen oleh BPH Migas. hanya saja, untuk alasan pasti terkait kebijakan dimaksud, dirinya tidak mengetahui pasti.

“Kami bersama pertamina dan Pemda akan ke BPH Migas untuk mempertanyakan hal itu, sehingga mendapat alasan yang jelas,”ucapnya.

Ditempat yang sama, Sales Area Manager Retail Maluku PT. Pertamina, Wilson Eddi Wijaya, mengakui terjadinya antrian di sejumlah pangkalan, bukan karena terbatasnya stok, melainkan pembelian yang tinggi oleh masyarakat, akibat termakan isu-isu hoax.

Untuk itu, masyarakat diminta agar tidak  panick buying, mengingat stok mitan di Pertamina masih tersedia.

Pos terkait