AMBON, Malukupost.com – Sampai saat ini sudah lima daerah yang dikunjungi Gubernur, Murad Ismail, bersama Ketua DPRD, Lucky Wattimury dan mitra terkait, yaitu Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Tual, Maluku Tenggara, dan baru-baru ini Buru Selatan.
Hal ini dimaksudkan, untuk mengetahui dan menjawab kebutuhan masyarakat di daerah.
Menurut Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, kepada awak media diruang kerjanya, senin (09/11/2020), dari kunjungan kerja, ada hal penting yang didapati, bahwa masyarakat sangat mengharapkan kehadiran pemimpin, ditengah-tengah masyarakat, apalagi ketika pak Gubernur membuka dialog, usulan yang disampaikan masyarakat juga bermacam-macam.
“Selama ini kita di Ambon bicara begini, begitu, tapi kalau kita tidak hadir ditengah masyarakat dan dengar langsung, saya kira kita kehilangan sebagian informasi. Karena itu, kehadiran ditengah masyarakat saat kunjungan, selain masyarakat membutuhkan kehadiran pemimpin, paling utama langsung mendapat informasi dari orang nomor satu,”ujarnya.
Menurut Lucky, kunjungan kerja yang dimotori Gubernur ini ke Namrole dan Ambalah, Buru Selatan, berdampak baik terhadap pembangunan di daerah. Terbukti usulan masyarakat, diupayakan masuk dalam APBD 2021.
Dicontohkannya, pertemuan bersama guru-guru SMA/SMK-sederajat, membuktikan bahwa masih terbatasnya tenaga pendidikan, hari itu juga langsung direspon. Hal ini tentu sejalan dengan program pemprov Maluku untuk menata pendidikan di Maluku, sebab kalau tidak, pendidikan di bumi raja-raja ini akan tertinggal terus.
“Orang lain sudah maju di bidang pendidikan kita tertinggal terus,”cetusnya.
Begitu juga, masih ada banyak jalan dan jembatan yang masih belum tuntas. Hari itu juga langsung direspon untuk diselesaikan.
“Yang pastinya kehadiran seorang pemimpin Gubernur ditengah masyarakat, jauh lebih penting dibanding tinggal di belakang meja, kita mendapat informasi, namun informasi itu belum tentu benar, dan saya saksikan sendiri, informasi yang didapati kadang-kadang tidak benar, tetapi setelah melihat dilapangan, kita merasakan langsung,”tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, selama ini masyarakat luar berfikir ambalau tertinggal, namun kenyataan maju. Aktifitas masyarakat, perilaku sosial masyarakat hidup. Hanya perlu penambanan sekolah sesuai kebutuhan, pembangunan jalan, untuk menghubungan desa, yang selama ini belum ada yang suarakan.
“Ketika pak Gub kunjungan. Ketika mereķa bertanya jalan pembangunan jalan lingkar ambalau, kebutulan hadir Balai Jalan, karena itu ada koordinasi Pemprov Maluku, melalui Dinas PU, dan Balai Jalan untuk merealisasikan permintaan masyarakat,”tandasnya.
Untuk itu, dirinya menilai kunjungan kerja seperti ini harusnya dilakukan setiap tahun, bukan hanya Gubernur tetapi juga Kepala Dinas, termasuk DPRD, karena ada banyak kehidupan masyarakat desa dipelajari disana.
Selanjutnya, kata dia daerah yang menjadi kunjungan Gubernur bersama mitra terkait, yaitu Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya.