Huwae: Pilkada Bukan Sarana Memprovokasikan Masyarakat

Ambon, Malukupost.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah 15 Februari nanti, masyarakat Maluku kembali digoncangkan dengan sejumlah isu provokasi oleh berbagai oknum-oknum yang mengatasnamakan tim pemenang pasangan calon yang berdampak pada ketidakstabilan kondisi keamanan pada beberapa wilayah yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan ini.  Isu-isu dukungan yang bermotifkan menjatuhkan lawan politik,tentunya secara tidak langsung dapat menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap pasangan-pasangan calon yang diusung sejumlah partai di Maluku sebagai bakal pemimpin daerah lima tahun kedepan.

Ambon, Malukupost.com – Jelang Pemilihan Kepala Daerah 15 Februari nanti, masyarakat Maluku kembali digoncangkan dengan sejumlah isu provokasi oleh berbagai oknum-oknum yang mengatasnamakan tim pemenang pasangan calon yang berdampak pada ketidakstabilan kondisi keamanan pada beberapa wilayah yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan ini.

Isu-isu dukungan yang bermotifkan menjatuhkan lawan politik,tentunya secara tidak langsung dapat menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap pasangan-pasangan calon yang diusung sejumlah partai di Maluku sebagai bakal pemimpin daerah lima tahun kedepan.

Menyikapi persoalan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Edwin Adrian Huwae, Sabtu (21/1) menghimbau seluruh masyarakat Maluku, khususnya masyarakat di lima kabupaten/kota yang akan melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan ini untuk tidak diprovokasi oleh isu-isu yang menyebar.

Menurut Huwae, untuk memenangkan pasangan calon, masing-masing tim memiliki kiat-kiat tersendiri guna merebut simpatik masyarakat. Namun jika kedapatan ada pernyataan yang menjatuhkan pasangan calon lawan politik lainnya, diharapkan masyarakat tidak termakan langsung oleh informasi tersebut.

“Pilkada merupakan ajang pesta demokrasi yang paten dilakukan guna memilih pemimpin daerah yang tepat oleh masyarakat. Oleh karena itu jangan kemudian ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan situasi ini untuk memprovokasi masyarakat. Karena itu sebagai masyarakat, wajib bagi kita untuk menjaga keamanan dan ketertiban, supaya proses pemilihan ini bisa berlangsung dengan aman dan damai,” tegasnya.

Dijelaskan Huwae, bagi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam pilkada 15 Februari nanti, untuk dapat menetapkan pilihannya kepada pemimpin yang benar-benar dianggap baik dan disesuaikan dengan hati nurani dengan mempertimbangkan visi misi dari masing-masing pasangan calon.

“Kepada masyarakat di lima kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada untuk dapat mempertimbangkan dengan baik, pilihan politik mereka demi perkembangan dan kemajuan daerah secara khusus dan  Maluku secara umum, dan mari kita ciptakan pilkada damai di bumi Raja Raja ini,” himbaunya. (MP-8)

Pos terkait