Tingkatkan Kualitas Peserta PPPK Guru, DPRD Maluku Dukung Dikbud Lakukan Pelatihan

Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut
Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut

Ambon, MalukuPost – DPRD Provinsi Maluku mendukung sepenuhnya langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku untuk melakukan pelatihan kepada peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Pelatihan dimaksud, dikarenakan dalam tes tahap I beberapa waktu lalu, banyak peserta yang dinyatakan tidak lulus, salah satunya SMA Negeri 11 Ambon dimana 17 Guru yang mengikuti tes, semuanya dinyatakan tidak lulus.

Bacaan Lainnya

“Kami mendukung untuk dilakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas peserta tes PPPK,”ucap Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut kepada wartawan diruang kerjanya, rabu (29/09/2021).

Terkait passing grade, pihaknya telah melakukan upaya lobi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya saja sampai saat ini belum direspon.

“Karena belum direspon, solusi terdekat, upaya melakukan terus menerus pelatihan kepada calon guru dalam rangka mengikuti seleksi ini harus dilakukan di setiap daerah supaya bisa mendapat passing grade yang ditetapkan pempus,”tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku bersama Komisi IV DPRD Maluku untuk penurunan passing grade seleksi PPPK Guru ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI gagal.

“Saya dan Komisi IV sudah pernah ke kementerian untuk melobi minta penurunan passing grade, tapi itu tidak disetujui,”ungkap Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Insun Sangadji kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, selasa (28/09/2021).

Sekedar tahu, dalam seleksi Tahap I PPPK Guru banyak peserta yang tidak Lulus, contohnya di SMA 11 Negeri Ambon 17 yang mengikuti tes, semuanya tidak lulus.

Disingung lobi yang dilakukan Papua berhasil dibuktikan seluruh Guru PPPK dinyatakan lulus, puhaknya akan mempertanyakan hal itu kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kenapa Papua bisa, Maluku tidak bisa, itu yang harus dipertanyakan ke pusat. Tapi kita tahu Jakata sangat tergantung untuk Papua,”ucapnya.

Ditanya apakah ada upaya lobi lanjutan, dirinya belum bisa memastikan, karena harus dibicarakan lagi dengan DPRD.

“Kami tidak bisa bergerak sendiri, butuh bantuan legislatif,”cetusnya.

Walaupun demikian, Sangadji tidak memungkiri, banyaknya peserta PPPK Guru yang tidak lulus di tahap I, karena kurang mempersiapkan diri dengan baik. Hal ini dibuktikan saat dilakukan pelatihan hanya 34 orang ikut, berbeda jauh dengan Papua lebih dari 3000 orang.

“Mereka tidak memperhatikan itu, padahal saya sudah katakan sebelumnya, semua orang harus bersiap, belajar, ini tes sama hal dengan CPNS. Karena guru perlu mutu yang bagus, jadi orang untuk menjadi guru harus mempersiapkan diri dengan matang,”ucapnya.

Untuk itu. dirinya berharap di tes tahap II November mendatang, peserta PPPK Guru harus mempersiapkan dengan diri dengan baik, sehingga memperoleh hasil yang baik pula.

“Untuk tahap II kita akan membuat pelatihan, dengan melibatkan PGRI. Untuk itu, dihimbau peserta PPPK GUru kembali untuk mengikuti pelatihan, sehingga pada waktunya bisa berhasil,”harapnya.

Apalagi menurutnya, di tahap III di bulan Desember, tidak hanya peserta dari Maluku yang mengikuti tes, tetapi juga dari luar daerah.

“untuk tahap ketiga akan dibuka untuk umum, tidak lagi Maluku untuk Maluku, tetapi orang luar bisa datang tes di Malulku. jadi teman-teman harus berusaha di tahap II,”pintanya.

Pos terkait