AMBON, Malukupost.com – Komisi I DPRD Maluku, melakukan rapat bersama Pemerintah DAerah Provinsi Maluku, Telkom dan PLN, terkait kesiapan sarana prasarana pendukung untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), di empat daerah Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Kepulauan Aru, dan Maluku Barat Daya (MBD) 9 Desember mendatang.
Usai rapat, Ketua Komisi I DPRD Maluku, Amir Rumra, mengatakan ada beberapa hal yang dibicarakan, diantaranya protokol kesehatan.
“Kalau masyarakat yang datang mencoblos tidak ada masker maka diberikan, itu kewajiban penyelenggara untuk lakukan pencegahan,”ujar Rumra kepada awak media di baileo rakyat, karang panjang, Ambon, senin (28/09).
Hal lain, terkait jaringan internet, dimana hal tersebut sudah dimintakannya untuk menyelesaikan berbagai kekurangan yang masih dikeluhkan.
Untuk keamanan Pilkada, pihaknya akan mengadakan rapat lanjutan bersama Polda untuk memastikan Pilkada berjalan dengan aman, dan lancar.
“Apa yang disampaikan betul terjadi dilapangan. Kami harapkan, termasuk rapat lanjut dengan Polda untuk memastikan situasi keamanan, karena beberapa titik tertentu sesuai informasi, contoh SBT, ada beberapa titik yang menjadi perhatian dari sisi keamanan,”tuturnya.
Karena menurutnya, pemilu tahun ini menjadi barometer untuk pemilu yang akan datang, baik tahun 2022 maupun 2024.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku, Syamsul Rifan Kubangun mengatakan hal utama yang dibahas terkait protokol kesehatan utama, guna memastikan masyarakat sehat dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.
Hal lain, jelasnya terkait jaringan listrik dan jaringan internet, yang saat ini hanya terpusat di ibukota kabupaten di empat daerah.
“Untuk jaringan telekomunikasi atau jaringan internet hanya terpusat di ibukota kabupaten milsanya SBT di kecamatan Bula, Kepulauan Aru di Dobo, MBD di Moa dan Buru Selatan di Namrole. Jadi belum menjangkau beberapa kecamatan, apalagi di beberapa desa,”ucapnya.
“Apalagi di masa masa kampanye, menurutnya bagaimana fasilitas kampanye, yang terdiri dari beberapa metode, tatap muka, dialog, dimana norma KPU dilaksanakan secara online atau media daring,”ucapnya.
Menurutnya, jika belum tertangani, maka tahapan kampanye saat ini bisa dilakukan tatap muka dengan pembatasan jumlah, dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Upaya ketersediaan sarana dan prasarana, bukan hanya untuk kepentingan penyelenggara pemilu, tetapi ada juga peserta pemilu, sehingga partisipasi masyarakat bisa ditingkatkan,”pungkasnya.
Ditempat sama, Manager Network Service Telkomsel Ambon, I Wayan Widasta, mengatakan ada beberapa catatan mengenai keluhan listrik terutama di Namrole.
Hal ini menurutnya, diperlukan kolaborasi dengan Balai Jalan, dikarenakan fiber optik yang sering putus di karenakan ada pekerjaan jalan.
Pihaknya juga akab berkolaborasi dengan Kominfo, sehingga kondisi jaringan semuanya bisa teratasi sebelum pelaksanaan Pilkada.
“Kami bersama Kominfo berusaha untuk mengusulkan site-site, jadi kominfo punya project agar pemerataan secara komunikasi lebih mantap di provinsi Maluku,”cetusnya.
Pihaknya sementara ini prioritas untuk daerah yang belum 4G terutama di SBT, di Geser.
“Sekarang masih dalam tahap pembangunan yang saat ini sudah mencapai 50 persen, berkaitan pembangunan satu Repiter tower setinggi 90-menter di pulau parang,”tandasnya.
Pada prinsipnya, kata dia Telkomsel mendukung proses pilkada, karena kehadiran Telkomsel untuk masyarakat Maluku.