Ambon, Malukupost.com – Wakil Ketua DPRD Maluku, Syaid Mudzakir Assagaf mengharapkan adanya kebijakan pemerintah untuk menambah kuota calon jamaah haji yang signifikan untuk tahun 2017.
“Harapan kami disesuaikan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang telah menambahkan jumlah kuota CJH sebanyak 58 ribu orang,” kata Syaid Mudzakir di Ambon, Rabu (18/1).
Menurut dia, DPRD sejak awal sudah meminta pemerintah memberikan perhatian secara khusus ke Maluku, karena rupanya setelah konflik sosial itu, data yang masuk di Kementerian Agama agak kurang valid.
Sehingga daftar tunggu yang semestinya sudah dilaksanakan itu tidak bisa terealisasi atas dasar antrian calon jamaah yang harus menunggu hingga bertahun-tahun.
Sementara rata-rata calon jamaah yang mau berangkat haji ini kebanyakan orang yang sudah lansia antara 60 hingga 70 tahun dan paling banyak dari Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
Maka daftar tunggu dengan kondisi calon yang sudah lansia ini menyulitkan pelaksanaan nanti terutama karena tim pendampingnya juga terbatas.
“DPRD bersama gubernur pernah menyampaikan untuk diberikan perhatian supaya yang lansia jangan terlalu lama mengantri dan kita berharap lewat peningkatan kuota CJH ini bisa ada penambahan signifikan jatah calon jamaah haji dari Maluku,” ujar politisi PKS ini.
Provinsi Maluku biasanya mendapatkan kuota calon jamaah haji sebanyak 710 orang yang berasal dari seluruh kabupaten dan kota, namun jumlah ini dikurangi 20 persen oleh pemerintah setelah adanya perbaikan dan renovasi masjid di Kerajaan Arab Saudi. (MP-4)